Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta meresmikan pembukaan taman Tebet Eco Park pada Sabtu (23/4/2022). Taman tersebut bisa dibilang memiliki fasilitas lengkap. Namun, apa saja kelebihan dan kekurangan Tebet Eco Park?
Taman baru dengan luas sekitar 7 hektar tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas relaksasi seperti kompleks bermain untuk anak, spot berolahraga, serta fasilitas lain seperti jembatan penghubung kedua sisi taman.
Selain itu, terdapat banyak pohon rindang serta aliran air yang memperkuat kesan natural terhadap tempat rekreasi anyar di wilayah selatan Ibu Kota DKI Jakarta tersebut.
Sudah dinyatakan rampung 100 persen, lalu apa kelebihan dan kekurangan dari Tebet Eco Park?
Kelebihan Tebet Eco Park
1. Luas
Pada Minggu (24/4/2022) siang menjelang sore, Bisnis mengunjungi Tebet Eco Park. Dengan luas 7 hektar, taman tersebut bisa dibilang representatif sebagai tempat rekreasi yang mampu memuat kapasitas pengunjung dalam jumlah besar.Banyak spot-spot yang dapat dinikmati sendiri, seperti kursi-kursi rebahan di sisi ujung selatan taman tersebut yang terpasang mantap di bawah pepohonan yang rindang. Bahkan, spot tersebut cukup nyaman untuk digunakan sebagai tempat mengerjakan pekerjaan kantor.
2. Multifungsi
Akses atau jalan bagi pengunjung Tebet Eco Park bisa digunakan untuk berbagai hal. Tidak hanya berjalan kaki, tetapi juga untuk melakukan swa foto maupun mengambil gambar untuk konten video. Selain itu, taman seluas 7 hektar tersebut sangat layak untuk digunakan sebagai area untuk lari.3. Aksesibel
Tebet Eco Park terletak tidak jauh dari pusat kota. Dalam kondisi jalanan normal, hanya diperlukan waktu sekitar 15 - 20 menggunakan kendaraan bermotor dari daerah Jakarta Pusat. Apabila menggunakan ojek online, pengunjung hanya akan dikenakan ongkos sekitar Rp23.000 - Rp25.000.Kekurangan Tebet Eco Park
1. Bau Tak Sedap
Sayangnya, aliran air yang mengaliri Tebet Eco Park masih menimbulkan bau tak sedap. Kualitas air pun tidak cukup bagus dan masih terdapat sampah-sampah yang tergenang.Kondisi itu mengganggu pengunjung dan diharapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
2. Warung
Dengan luas 7 hektar, dan sangat mungkin untuk dimanfaatkan oleh pengunjung untuk jogging, rasanya tidak salah jika dibangun warung-warung di segmen UMKM di Tebet Eco Park.Warung-warung tersebut bisa dikondisikan dengan ciri khas taman. Dengan adanya pusat ekonomi mikro, kecil, dan menengah, maka Tebet Eco Park tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat ekonomi.
3. Konstruksi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Tebet Eco Park sudah 100 persen rampung. Namun, ternyata masih ada bagian konstruksi yang belum rampung dan cukup mengganggu pemandangan.Tebet Eco Park masih dikelilingi oleh seng yang mengurangi data tarik taman tersebut. Seng yang terpasang membatasi seluruh sisi batas taman memberikan kesan bahwa taman tersebut dibuka dalam kondisi belum siap.
Menurut keterangan dari salah satu pekerja taman, seng tersebut masih terpasang karena pengerjaan pagar yang tidak sesuai dengan tenggat. Namun, ada juga wacana Tebet Eco Park tidak akan menggunakan pagar pembatas.