Anderson .Paak mungkin bukan nama yang terkenal di Indonesia. Apalagi Anderson merupakan musisi dengan genre Hip Hop dan R&B, tentu kebanyakan dari lo hanya mendengar Kendrick Lamar, A$AP Rocky, Big Sean, atau Childish Gambino. Anderson .Paak terkenal dengan album Malibu (2016) dan masuk nominasi Best Urban Contemporary Album pada Grammy Awards. Lagunya yang berjudul Tints dan Bloody Waters langganan 10 besar tanggal lagu Billboard dunia.
Pada awal November 2018 kemarin, Anderson .Paak baru saja mengeluarkan album ke-4 berjudul Oxnard yang merupakan nama daerah tempat asalnya. Dalam interview-nya bersama Complex, Anderson mengatakan di album terbarunya ini dia merasa lebih dewasa.
Kerja sama dengan Dr. Dre
Bisa dibilang, puncak karir Anderson .Paak ini ketika dirinya bekerja sama dengan Dr. Dre. Pada saat itu tahun 2015, Anderson Paak membantu Dr. Dre pada album berjudul Compton dan film dokumenter The Game’s The Documentary 2.5. Kemudian pada awal 2016, Anderson Paak mengumumkan dirinya masuk ke dalam Dr. Dre’s Aftermath Entertainment. “Dre adalah saya versi tua, dia lebih kaya. Saya sangat belajar banyak dari Dr. Dre, begitu pula sebaliknya. Ketika kita belajar banyak satu sama lain, itu sangat keren,” ujar Anderson .Paak saat interview bersama Complex.
Album Oxnard adalah cerminan cerita Anderson
Salah satu hal menarik dari Anderson adalah dia menyebut album Oxnard ini sebagai dirinya sendiri. Dia mengatakan bahwa Anderson di album Oxnard ini sudah sangat dewasa. Saat album Malibu, Anderson merasa masih berada dalam kondisi yang buruk. Sekarang setelah berpetualang, saatnya kembali ke rumah, Oxnard.
“Selama 2 tahun kita nggak pernah berhenti touring, jadi sudah saatnya kita rehat sejenak untuk membuat album,” lanjut Anderson.
Oxnard adalah sebuah daerah di California. Di Oxnard, Anderson pula yang pertama kali membuat musik saat duduk di bangku sekolah. Bahkan Anderson .Paak sempat menjadi guru di sekolah musik. Keren, bukan?