Emak Misterius Tusuk Mahasiswi Bandung, Penyakit Ini Bisa Menular

Jakarta - Pada Senin (17/6) lalu, seorang mahasiswa hendak pulang dari arah Buahbatu menuju ke Pasirkaliki tempat tinggalnya dengan menggunakan sepeda motor. Karena sedang lampu merah, ia pun berhenti. Tanpa tahu sebabnya, emak-emak misterius menancapkan jarum pada kakinya yang sontak membuat ia menjerit.


"Pas saya sedang berhenti, tiba-tiba ada ibu-ibu lari ke arah saya, terus nusukin sesuatu," kata mahasiswi tersebut via pesan singkat, Rabu (19/6/2019), dikutip dari detikNews. Si emak-emak misterius penusuk itu pun lari menjauh ke seberang jalan.


Baca juga: Emak-emak Misterius Tusuk Mahasiswi di Bandung Pakai Jarum


Jarum merupakan salah satu media berisiko tinggi menyebarkan infeksi. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah penyakit yang bisa menghantui karena tusukan jarum suntik yang tidak steril.


1. Sifilis
Sifilis atau raja singa umumnya dikenal menyebar lewat hubungan seksual. Namun, penyakit ini pada dasarnya disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum dan dapat menyebar bila seseorang terpapar cairan tubuh orang yang terinfeksi termasuk darah. Oleh karenanya, jarum suntik juga bisa jadi media penyebar sifilis.


2. Hepatitis B dan C
Hepatitis B dan C termasuk virus yang mudah menyebar lewat cairan tubuh termasuk darah. Bila terkontaminasi lewat jarum suntik, maka bisa saja jarum tersebut menjadi jalur masuknya virus tersebut ke dalam tubuh seseorang. Ontario Medical Association pada tahun 2016 memperkirakan ada 6-30 persen kemungkinan seseorang yang terluka akibat jarum suntik bekas terinfeksi virus hepatitis B.


3. HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) diketahui bisa menular lewat hubungan seksual atau pemakaian jarum suntik yang terkontaminasi, biasanya penggunaan jarum yang bekas. Meski begitu, Prof dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM, FINASIM pernah menjelaskan bahwa penularan HIV biasanya lebih mudah terjadi jika darah yang masuk ke tubuh orang lain lewat jarum suntik masih berupa darah segar.


"Penularan bisa mudah terjadi kalau darahnya segar, lalu masuk ke tubuh orang lain. Kalau darahnya sudah beberapa hari, ya pasti makin lemah, makin rendah juga risiko penularannya," tutur Prof Zubairi.


4. Infeksi bakteri Streptococcus sp.
Infeksi Streptococcus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Bakteri streptococcus terbagi menjadi dua tipe, yakni streptococcus A yang hidup di kulit dan tenggorokan, serta tipe B yang hidup di usus, vagina, dan bagian akhir usus besar alias rektum.


Bakteri Streptococus tipe A dan tipe B merupakan bakteri yang dapat tumbuh di tubuh manusia dan tidak menimbulkan masalah. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang mengakibatkan bakteri ini menyebabkan infeksi, misalnya kulit yang robek atau terluka karena sayatan benda tajam contoh jarum.


Baca juga: Jangan Mau Kena Kibul Dokter Abal-abal, Suntik Tak Boleh Asal-asalan


(ask/fds)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama