Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli: Sejarah, Gejala, Dan Jenis-jenisnya Halaman All - Kompas.com

KOMPAS.com - Hari Hepatitis Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 28 Juli.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menetapkan tanggal 28 Juli setiap tahunnya sebagai Hari Hepatitis Sedunia diambil dari hari ulang tahun ilmuwan pemenang penghargaan Nobel, Baruch Blumberg.


Baruch Blumberg merupakan ilmuwan yang menemukan virus hepatitis B (HBV). Ia mengembangkan tes diagnostik dan vaksin untuk virus tersebut.


Baca juga: Hari Hepatitis Sedunia 2021, 4 Hal yang Perlu Kita Ketahui


Berikut sejarah penyakit hepatitis dan perkembangannya di masa kini.


Sejarah

Dikutip dari Nature.com, (11/5/2011), dokter asal Yunani, Hippocrates 2000 tahun yang lalu menggambarkan penyakit dengan kondisi kulit menguning yang disebutnya ikterus.


Baruch Blumberg kemudian menemukan penyebab dan pencegahan penyakit ini.


Blumberg menemukan antigen dalam darah seorang Aborigin di Australia, yang merupakan antigen permukaan virus hepatitis B. Temuan itu akhirnya mengarah pada tes untuk menyaring donor darah untuk virus dan vaksin hepatitis.


Ia pertama kali menemukan kejanggalan pada protein pengangkut kolesterol, sekitar akhir 1950-an, saat bekerja di Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) di Bethesda, Maryland.


Kemudian pada 1963, ia mengepalai Bagian Kedokteran dan Genetika Geografis NIH.


Antigen yang ia temukan 100 kali lebih umum pada pasien dengan leukemia daripada pada donor darah yang sehat.


Spekulasi awal Blumberg bahwa antigen itu diwariskan dan mempengaruhi pembawa leukemia. Spekulasi ini terbantah dengan temuan kecenderungan leukimia pada Down Syndrom.


Baca juga: Waspadai 5 Jenis Hepatitis: Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya


Identifikasi hepatitis

Pada 1964, tak lama setelah Blumberg pindah ke Pusat Kanker Fox Chase di Philadelphia, Pennsylvania, ia dan rekannya Tom London menemukan bahwa meskipun antigen itu tidak ditemukan pada bayi baru lahir.


Ini adalah petunjuk pertama bahwa antigen Australia mungkin terkait dengan agen infeksi.


Infeksi spesifik diidentifikasi sebagai hepatitis B ketika ditemukan antigen pada dua pasien down Syndrom dan seorang peneliti di laboratorium Blumberg, tak lama setelah mengembangkan hepatitis akut.


Perusahaan AS, Abbott Laboratories pun mengembangkan tes untuk menyaring donor darah untuk antigen, yang secara dramatis mengurangi kejadian hepatitis B.


Tes tersebut juga mengidentifikasi wanita hamil yang membawa virus dan mengarah pada tindakan yang mengurangi penularan dari ibu ke bayi hingga 90 persen.


Pada akhir 1960-an, Blumberg dan Irving Millman memisahkan partikel antigen Australia dan mengubahnya menjadi vaksin Hepatitis B.


Vaksin ini juga merupakan vaksin kanker pertama, karena virus hepatitis B adalah penyebab utama kanker hati.


Atas penemuannya, Blumberg menerima Hadiah Nobel untuk Fisiologi atau Kedokteran tahun 1976.


Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis dan Perbedaan Tipenya


Penyebab dan gejala hepatitis

Melansir laman NIH, sebagian besar kasus hepatitis disebabkan oleh virus yang menginfeksi sel-sel di hati.


Hepatitis atau radang hati, telah lama menjadi bagian dari sejarah manusia.


Gejalanya tidak asing bagi banyak orang, seperti sakit perut, kelelahan, penyakit kuning (kulit dan mata menguning), dan dalam banyak kasus serius pasien mengalami kematian akibat gagal hati.


Penyakit ini menyebar dengan cara dan faktor yang berbeda.


3 Jenis hepatitis

Merangkum informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada 3 macam penyakit hepatitis yang paling umum, yaitu Hepatitis A, Hepatitis B, dan Hepatitis C.


Hepatitis A ditularkan melalui kontak orang ke orang atau melalui makanan atau air yang terkontaminasi, memiliki masa inkubasi yang singkat, dan mengakibatkan penyakit akut (sementara namun serius).


Baca juga: 6 Penyebab Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai


Hepatitis B menyebar melalui darah dan cairan tubuh lainnya, memiliki masa inkubasi yang lebih lama, dan dapat menyebabkan infeksi kronis (tahan lama).


Hepatitis C menyebar ketika darah dari orang yang terinfeksi virus Hepatitis C (bahkan dalam jumlah mikroskopis) memasuki tubuh seseorang yang tidak terinfeksi.


Virus hepatitis C juga dapat ditularkan melalui:
Berbagi peralatan yang telah terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi, seperti jarum suntik
Menerima transfusi darah atau transplantasi organ sebelum tahun 1992 (sebelum ada skrining terkait hepatitis C dari suplai darah)


Pengendalian infeksi yang buruk dan mengakibatkan wabah di fasilitas perawatan kesehatan


Kelahiran dari ibu yang terinfeksi


Sementara ini, belum ditemukan vaksin untuk Hepatitis C. Sementara, vaksin Hepatitis A dan Hepatitis B sudah diwajibkan secara internasional.


Baca juga: 9 Gejala Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai


Hepatitis di Indonesia

Divisi hepatobilier dari Kelompok Staf Medis Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Cipto Mangunkusumo, Rino A Gani menyampaikan kondisi sebaran penyakit hepatitis di Indonesia.


"Sekitar hampir 300 juta penduduk di seluruh dunia ini terinfeksi virus hepatitis B. Indonesia sendiri masuk dalam endemisitas sedang," kata Rino dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rabu (28/7/2021).


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama