Dalam sidang isbat ini, Kemenag mengundang sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan perwakilan duta besar.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib. “Kami mengundang ormas Islam untuk mengikuti sidang isbat awal Syawal 1443 H yang akan digelar pada 1 Mei 2022. Kita undang juga duta besar negara-negara sahabat,” ujar Adib dalam keterangan tertulis.
Pernyataan Adib itu sebagai penegasan setelah pada sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1443, Pimpinan Pusat Muhammadiyah merasa tak diundang oleh Kementerian Agama. Sebagai informasi, Muhammadiyah menetapkan awal puasa tahun ini sehari lebih awal dari pemerintah.
Sementara Kemenag mengaku telah mengundang PP Muhammadiyah lewat Majelis Tarjih Muhammadiyah Sriyatin Sidiq. Agar kejadian ini tak terulang, Kemenag memastikan akan mengundang ormas dalam sidang isbat seperti pelaksanaan sidang-sidang sebelumnya.
Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jabar ini mengungkapkan pihaknya juga mengundang Komisi VIII DPR RI, akademisi dari sejumlah universitas, pimpinan pondok pesantren, serta para pakar dan ahli falak.
Karena masih pandemi, kata Adib, sidang isbat awal Syawal 1443 H digelar secara daring dan luring. Secara luring, sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI Jakarta. Peserta yang mengikuti secara daring difasilitasi melalui aplikasi Zoom.
“Pelaksanaan sidang isbat diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia. Selanjutnya, akan ditetapkan awal Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang,” katanya.