Didirikan oleh Michio Suzuki, Suzuki dulunya tak lebih hanyalah sebuah pabrik tenun. Michio Suzuki yang lahir pada 10 Februari 1887 adalah seorang anak dari petani kapas tradisional Jepang yang memiliki keahlian dalam inovasi sejak kecil. Baru menginjak usia 22 tahun saja, Michio Suzuki menciptakan alat tenun kayu dengan sistem operasi dari pedal. Karena mendapat sambutan baik dari konsumen, Michio Suzuki mendirikan pabrik Suzuki Loom Wooks, kemudian pada 15 Maret 1920 membangun lagi Suzuki Loom Manufacturing Company,Inc. Dua tahun kemudian, dua perusahaan itu mendapat penghargaan sebagai perusahaan perkakas tenun terbesar di Jepang.
Pada 1930-an, perekonomian Negeri Matahari Terbit kacau balau yang berimpas pula pada permintaan mesin tenun. Hingga akhirnya Suzuki berhenti berinovasi. Dan memutuskan berkecimpung di dunia otomotif sebab menganggap mesin tenun dan mesin otomotif memiliki kesamaan.
Langkah awal di ambil Suzuki dengan mendatangkan mobil Austin Martin pabrikan Inggris. Dengan mempreteli mobil tersebut mereka membuat duplikat mobil dengan 737cc Austin Martin pabrikan Inggris tersebut. Sayang, produk ini gagal karena banyak di cibir menjiplak mobil Eropa.
Usai mengalami kegagalan di produk otomotif pertamanaya yang memang tidak tepat secara peluncuran, sebab kala itu jepang sedang dalam masa perang. Suzuki banting setir dan memutuskan untuk membangun pabrik yang memproduksi alat perang untuk kebutuhan Jepang. Hingga pada 1939-1940, Suzuki memutuskan untuk membagi modalnya, 15 persen untuk produksi mesin tenun, 10 persen untuk produksi mesin pembuat kain sarung, selebihnya untuk modal pabrik peralatan perang.
Keputusanya pindah memproduksi alat perang, adalah keputusan yang tepat. Suzuki memperoleh keuntungan besar. ternyata mimpi Suzuki untuk membangun pabrik otomotif belum usai. Keuntungan memproduksi alat perang di gunakan Suzuki untuk kembali ke dunia otomotif, tetapi tidak lagi memproduksi mobil biasa, melainkan piston, blok mesin, dan kruk-As, yang bermesin 6 silinder untuk kebutuhan endaraan perang tentara Jepang. Akhirnya pada 1941 Tokyo Automobile Industries Company menunjuk Suzuki sebagai sub-kontraktor untuk memproduksi kendaraan perang sehingga jalannya ke dunia otomotif makin terbuka lebar.
Sayangnya, musibah kembali menimpa Suzuki. Gempa besar mengguncang Jepang termasuk meluluhlantakan pabrik Suzuki yang baru berkembang itu. Hampir seperempat karyawan Suzuki, tewas. Tak hanya sampai di situ, nasib sial kembali menimpa Michio Suzuki saat pesawat Amerika membombardir Hamamatsu termasuk pabrik Suzuki. Maka akhirnya, dengan terpaksa Suzuki dibubarkan oleh tentara jepang beserta seluruh aktivitasnya di daerah tersebut.
Meski demikian, Suzuki tetap tak menyerah, mereka tetap bangkit dengan menyiapkan dua lokasi untuk merelokasi pabrik Suzuki di Aioi Town dan Takatsuka. Sayang, nasib buruk belum juga berhenti. Belum juga pabrik baru itu berkembang tentara sekutu sudah menyikat habis dua pabrik tersebut.
Michio Suzuki dan segenap staff tak pernah menyerah, sebagaimana identik semangatnya orang jepang. Usai jepang kalah dari perang, mereka kembali berusaha dengan menjual apa saja yang bisa dijual untuk memproduksi apa saja yang bisa diproduksi. Hingga akhirnya, mereka beralih memproduksi sabit, cangkul, dan drum tangki.
Dengan di ijinkanya mereka memproduksi kembali mesin tenun oleh sekutu, maka Suzuki kembali beralih memproduksi mesin tenun kembali setelah hasil produksi sabit, cangkul, dan drum tangki bisa digunakan sebagai modal. Hingga pada akhirnya pada tahun 1951, Suzuki resmi kembali berkecimpung di dunia otomotif, meski masih pada kendaraan roda dua atas ide anak dari Michio Suzuki, yaitu Shunzo Suzuki.
Suzuki telah beredar di Indonesia sejak tahun 1968 dengan mobil pertamanya bernama Suzuki Fronte. Mobil yang mengusung mesin berkekuatan 2 tak ini masuk melalui jalur di Surabaya. Sebelum akhirnya pada tahun 1977, Suzuki mengeluarkan mobil berbentuk Pick up pertamanya di Indonesia dengan nama Suzuki Truntung.
Mobil ini tak terlalu mendapat respon positif dari masyarakat, hingga pada 1985 Suzuki kembali mengeluarkan mobil hatchback pertama di Indonesia dengan nama Suzuki Forsa. Barulah pada tahun 1991, mobil sedan pertama Suzuki berhasil dikeluarkan di Indonesia dengan nama Suzuki Esteem.
Tahun-tahun berikutnya, Suzuki berhasil mengeluarkan beberapa produk mobil. Tahun 1992 mengeluarkan mobil Suzuki Vitara, kemudian Suzuki Escudo 2 tahun setelahnya. Lalu tahun 1996 mengeluarkan Suzuki Baleno, yang merupakan produk cukup laris keluaran pabrik Suzuki di Indonesia.
Tahun 1999 Suzuki mengeluarkan Suzuki Karimun, tahun 2000 mengeluarkan Suzuki Vitara, tahun 2004 mengeluarkan produk APV yakni Suzuki APV, Tahun 2006 menghadirkan 3 varian mobil baru yakni Grand Vitara JLX, SuzukiSwift GT dan Carry 1.5 lalu pada tahun 2010, Suzuki mengumumkan Mobil hatchback jenis Suzuki Splash pertama kali dipasaran. Tahun 2011, Suzuki mengeluarkan Mega Carry Pick up dan tahun 2013 Suzuki mengelarkan Suzuki Ertiga untuk pesaing Avanza dan Xenia yang terlebih dahulu muncul di pasaran. Kemudian pada tiga tahun kebelakang, yakni Tahun 2014, Suzuki mengeluarkan Suzuki Wagon R. Tahun 2015, Suzuki Celerio dan Tahun 2016 berhasil meluncurkan Ertiga Dreza di pasaran.