Rasanya baru kemarin merencanakan banyak kegiatan di tahun 2020, mulai dari tujuan bisnis sampai dengan liburan dengan orang - orang tercinta. Tetapi dunia punya rencana yang berbeda. Semua dimulai dari kasus pertama orang yang terinfeksi virus Corona di daerah Depok. Tidak lama kemudian berujung pada berubahnya tatanan ekonomi sampai kehidupan sosial. Data persebaran COVID - 19 terus dilakukan sampai akhirnya kita memasuk sebuah Era New Normal.
Sebelum Corona, mall dan cafe - cafe indoor terus menjadi primadona untuk memenuhi kebutuhan hiburan untuk masyarakat. Lalu bagaimana setelah Corona ini? Melihat karateristik virus yang mungkin bertahan lama di daerah dengan temperature dingin serta potensi perseberan yang tinggi lewat sentuhan, rasanya tepat wisata/ hiburan bersifat indoor menjadi sedikit kurang aman dan tempat wisata outdoor punya lebih banyak potensi pasca pandemik.
Keputusan transisi dan mengembalikan kondisi menjadi lebih baik menjadi fokus pemerintah, pembisnis dan juga masyarakat secara keseluruhan. Nah, di saat inilah saya mendapatkan kesempatan untuk bisa berpartisipasi melihat persiapan protokol new normal di Kebun Raya Bogor. Apakah kamu pernah ke Kebun Raya Bogor?
Siapa tau ada teman -- teman yang penasaran dan ingin mencoba menghabiskan waktu bersama keluarga setelah terlalu lama di rumah, bisa mencoba destinasi Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor punya spesifikasi seperti hutan kota, tentunya menjadi tepat yang cocok buat berolahraga serta berpiknik bersama keluarga sembari menikmati rindangnya pepohonan. Mungkin untuk kaum muda berwisata seperti ini terlalu konvensional dan ketinggalan jaman ya.
Eits, tetapi tunggu dulu teman -- teman, dari hasil penulusuran, ternyata Kebun Raya Bogor juga sudah semakin relevan loh dengan teman -- teman kaum muda. Untuk teman -- teman yang suka banget selfie dan meningkatkan popularitas diri, di Kebun Raya Bogor banyak banget spot -- spot yang menarik dan familiar banget pasti, yaitu Jembatan Cinta. Dengan bumbu -- bumbu mitos, membuat spot ini tidak hanya indah untuk berfoto tetapi membuat kenangan romantis bersama orang tercinta loh.
Nah, selain itu gaya hidup anak muda yang lebih suka berkumpul juga difasilitasi loh oleh kebun raya. Kalau kamu berlibur ke kebun raya pasca pandemik ini, jangan lupa mampir ke Caf Raffless ya. Tempatnya cozy banget sih. Bertambur lampu -- lampu festival dengan desain caf taman, rasanya kalua kamu nongkrong sama teman -- teman di sini bakal gak kerasa deh waktunya. Tentunya, kamu juga bisa berfoto juga. Eh yang gak boleh ketinggalan menu di caffenya ya. Banyak banget minuman dengan rasa kekinian yang rasanya gak kalah sama minuman -- minuman kekinian yang lagi tren.
Hal yang gak boleh ketinggalan juga adalah mampir membeli buah tangan untuk orang -- orang tercinta. Olive Store adalah toko souvenir yang ada di kebun raya. Waktu saya berkesempatan mengikuti simulasi pembukaan kebun raya, sebenernya pengen banget beli kaktus di sana, sayangnya karena saya membawa motor dari Bekasi rasanya agak ribet membawa -- bawa oleh -- oleh. Selain tanaman yang sudah disusun apik, mereka juga menjual kopi dan souvenir -- souvenir lain loh.
Yang membuatku tetap asik berlama -- lama di kebun raya bogor lainnya adalah sepeda. Trend sepeda yang lain naik daun ternyata sudah sejak lama diadopsi oleh Kebun Raya Bogor loh. Awalnya kupikir sepedanya akan kuno gitu, ternyata sepeda yang disediakan di Kebun Raya Bogor justru unik loh.
Saya saja sampai beberapa kali mengambil foto dengan sepeda tersebut. Hal lain lagi yang saya senangi adalah Shutle Bus Kebun Raya Bogor. Kenapa? Ternyata pengelola juga sudah semakin sadar dengan konsep Go Green, mereka mulai menyedia shuttle bus dengan bahan bakar listrik juga.
Simulasi Pembelian Tiket Kebun Raya Bogor
Hmm, terlalu asik menceritakan tentang kekagetan saya dengan kebun raya jadi lupa hal utama yang ingin saya ceritakan. Ada beberapa simulasi protokol kesehatan yang kemarin saya ikuti.
Salah satunya adalah pembelian tiket. Kalau berencana berwisata ke Kebun Raya Bogor, sebaiknya kamu pastikan paket data aktif ya teman teman. Untuk mengurangi kemungkinan persebaran melalui sentuhan, banyak prosedur yang akhirnya dilakukan secara digital.
Lihat Gayahidup Selengkapnya