Memangnya Pantai Pangandaran di Jawa Barat masih jadi destinasi favorit banyak orang ya? Tentu saja. Pangandaran ini kurang lebih seperti Bali, sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata, zaman old banget lah! Tapi tetap punya pesona hingga kini. Kalau akhir tahun 2021 ini nggak diberlakukan PPKM Level 3 di semua daerah di Indonesia, pastilah Pantai Pangandaran akan dibanjiri wisatawan seperti tahun-tahun sebelum pandemi.
Awal November 2021 lalu MyTrip sempat menyambangi pantai yang berada 212 km di sebelah tenggara pusat kota Bandung ini, untuk membagikan info terkini.
Pertama-tama yang perlu dipahami, Pantai Pangandaran terdiri dari dua bagian pantai dan satu cagar alam yang berada di tanjung yang namanya Cagar Alam Pananjung. Tanjung inilah yang membuat ada Pantai Barat dan Pantai Timur yang saling membelakangi. Lihat peta ya…
Peta kawasan Pangandaran
APA YANG BISA DINIKMATI DI PANTAI BARAT?
Pantai Barat area pasir pantainya lebih lebar, jadi wajar kalau aktivitas wisata lebih banyak berpusat di sini. Hal utama yang bisa dinikmati tentu duduk leyeh-leyeh di bawah payung pantai yang disewakan sambil menikmati minuman. Atau jalan bertelanjang kaki dari ujung ke ujung menikmati udara segar pantai dan suara debur ombaknya. Kalau nggak mau jalan, bisa menyusuri pantai dengan naik kuda.
Duduk leyeh-leyeh di bawah payung pantai
Menyusuri pantai dengan naik kuda
Main air asal tetap memperhatikan kondisi ombak juga aman. Hanya berenang-renang saja, atau main gelombang dengan body board yang disewakan. Di sini juga disediakan net untuk bermain voli pantai.
Main air dengan atau tanpa body board
Net untuk voli pantai
Mau ke Pantai Pasir Putih yang ada di salah satu sisi barat Cagar Alam Pananjung? Trippers pasti akan didekati tukang perahu wisata yang menawarkan sewa perahu Rp200.000 PP termasuk tiket masuk Pantai Pasir Putih. Kapasitas perahu 10 orang. Pantainya terlihat samar-samar dari Pantai Barat. Tukang-tukang perahu sih bilangnya ke pulau, padahal cuma tanjung, bukan pulau terpisah. Ke Pasir Putih lewat darat juga bisa sebenarnya, masuk ke area Cagar Alam Pananjung, tapi memang cukup jauh jalannya. Selain menikmati pantai berpasir putih, di sana juga pengunjung bisa snorkeling, juga melihat peninggalan-peninggalan zaman Jepang. Foto-foto Pangandaran dengan pasir putihnya yang beredar di internet sudah bisa dipastikan adalah Pantai Pasir Putih ini.
Gerbang Cagar Alam Pangandaran (Pananjung)
Di pinggir jalan sepanjang Pantai Barat juga banyak abang becak yang menawarkan jasanya untuk mengantar para wisatawan berkeliling hingga ke Pantai Timur. Ditawarkan harga Rp70.000. Untuk berkeliling area Pangandaran, selain naik becak, Trippers juga bisa menyewa ATV.
Becak siap mengantar keliling
Keliling dengan ATV
O ya, karena posisinya di barat, tentu kalau mau menikmari sunset ya di Pantai Barat ini.
APA YANG BISA DINIKMATI DI PANTAI TIMUR?
Pantai Timur lebih sempit area pasir pantainya. Pantai sisi ini menjadi pusat aktivitas water sport di Pangandaran. Apa saja water sport-nya? Banana boat, ultimate, manta expedition, gladiator, harganya antara Rp50.000-75.000 per orang. Kalau mau ambil paket, dapat 3 permainan Rp125.000 per orang. Ultimate, manta expedition, maupun gladiator ini sama-sama perahu karet yang bisa ditunggangi seperti banana boat dan ditarik dengan perahu bermotor. Bentuknya aja yang beda-beda. Sensasinya juga beda-beda tipis lah.
Water sport di Pantai Timur
Kalau mau naik perahu ke spot-spot pantai lain juga bisa berangkat dari Pantai Timur. Ada paket yang ditawarkan untuk ke Batu Layar 1, Batu Layar 2, Karang Buaya, lalu terakhir turun di Pantai Pasir Putih yang ada di sisi timur (beda dengan Pasir Putih sisi barat).
Ada 8 operator water sport-nya dengan titik keberangkatan yang berbeda-beda di sepanjang Pantai Timur.
Nah, di Pantai Timur ini, kalau mengarahkan kendaraan terus ke utara, kita akan menemukan spot “Pangandaran Sunrise”. Di sinilah wisatawan biasanya menikmati sunrise Pangandaran. Dan tentu tulisan besar-besar “Pangandaran Sunrise” menjadi spot foto favorit.
Spot foto “Pangandaran Sunrise”
Usai sunrise jangan buru-buru beranjak karena ada atraksi natural lain yang menarik. Yakni melihat beberapa kelompok nelayan menarik jaring. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 6 pagi hingga 3 sore. Sepanjang durasi itu, bisa 6-7 kali mereka menebar dan menarik jaring. Tali jaringnya bisa sampai 200 m tiap gulungan, dan ada 3 gulung.
Menonton nelayan menarik jaring
Tali jaringnya bisa sampai 200 m
Tangkapan utama yang mereka incar adalah bawal putih, lalu ada juga ikan layur. Hanya saat Jumat Kliwon saja kegiatan ini tak dilakukan. Begitu jaring berhasil ditarik, tibalah waktunya para ibu memilah-milah ikan hasil tangkapan sesuai jenisnya. Cukup menarik melihat proses demi proses kegiatan mereka. Apalagi ketika melihat mereka sarapan dengan bekal yang sudah dibawa. Seruuu…
Memilah-milah ikan hasil tangkapan
Istirahat dulu untuk sarapan
MENGINAP DI MANA?
Pilihan penginapan sangat banyak, baik di Pantai Barat maupun Pantai Timur. Kelasnya pun beragam dari yang sangat sederhana sampai mewah. Ada cukup banyak hotel yang berada persis di tepi jalan yang langsung menghadap pantai. Dan banyak juga hotel yang memiliki fasilitas kolam renang.
Hotel dengan kolam renang
MAKAN SEAFOOD DI MANA?
Nggak afdol ke Pangandaran kalau nggak makan seafood. Kalau mau sekalian “beli” suasana, pilihlah salah satu resto atau kafe yang berada di Kampung Turis Pamugaran, yang berada di area ujung Pantai Barat. Kawasan ini memang dikhususkan untuk kafe-kafe dan resto-resto. Harga makanannya pasti lebih tinggi dibandingkan warung-warung seafood yang berada di dekat Pantai Timur. Untuk kesegaran seafood-nya, warung-warung seafood justru relatif lebih segar.
Spot foto di salah satu kafe di Kampung Turis Pamugaran
Deretan warung seafood
OLEH-OLEHNYA APA?
Di Pangandaran ada pasar ikan buat yang mau beli ikan segar. Ada juga Pusat Belanja Nanjung Sari yang menjual aneka oleh-oleh termasuk ikan asin. Di depannya banyak lapak-lapak yang menjual sawo. Ya, sawo banyak dijual di seantero Pangandaran. Toko-toko yang menjual aneka kostum pantai juga ada cukup banyak, laksana Legian Bali.
Toko-toko yang menjual kostum pantai
OBJEK WISATA LAIN DI LUAR PANGANDARAN
Tentu ada banyak objek wisata lain di luar Pangandaran tapi tak terlalu jauh, dan paket tripnya sering digabungkan, yakni body rafting di Citumang maupun Green Canyon (Cukang Taneuh), Pantai Batu Karas dan Pantai Batu Hiu (ke arah barat dari Pantai Barat), Pantai Karang Nini dan Pantai Karapyak (ke arah timur dari Pantai Timur), juga beberapa desa wisata.
Baca juga: “Bisa Foto Ala Nami Island di Pantai Kemiren Cilacap”
CARA KE PANGANDARAN
Dari Jakarta ke Pangandaran ada tiga rute yang bisa diambil:
1. Ambil Tol Jakarta-Cikampek, sambung Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), keluar di Exit 251 “Ciledug-Losari-Kuningan”. Dari situ ikuti saja Google Maps ke arah selatan tentunya, sampai ketemu Jl. Raya Banjar-Pangandaran/Jl. Raya Kalipucang, lalu ke Jl. Raya Pangandaran. Total jarak 380 km. Durasi: +/-7 jam.
2. Ambil Tol Jakarta-Cikampek, sambung Tol Purbaleunyi, keluar di Cileunyi, lalu arahkan kendaraan menuju Tasikmalaya, yang pastinya melewati Nagreg, Rajapolah, nanti ketemunya Jl. Raya Banjar-Pangandaran/Jl. Raya Kalipucang juga. Secara jarak, rute ini lebih pendek, tapi secara durasi akan lebih lama karena banyak titik macet. Total jarak 347 km. Durasi: +/-7 jam (jika lancar).
3. Ambil Tol Jakarta-Cikampek, sambung Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), keluar di “Kertajati-Majalengka-Sumedang”. Dari situ ikuti saja Google Maps ke arah tenggara, melewati Majalengka, Cikijing, Kawali, sampai ketemu juga Jl. Raya Banjar-Pangandaran/Jl. Raya Kalipucang, lalu ke Jl. Raya Pangandaran. Total jarak lebih pendek lagi, 343 km. Tapi durasi kurang lebih sama: +/-7 jam.