RSUD - HARI HEPATITIS SEDUNIA PADA TANGGAL 28 JULI

Akhir-akhir ini, kita sempat dihebohkan dengan beredarnya kabar tentang adanya suatu daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A. Bukan hanya menjadi pemberitaan di banyak media massa, kejadian ini juga sempat membuat beberapa kalangan masyarakat merasa takut untuk mengunjungi daerah tersebut. Beberapa dari mereka bahkan ada yang rela membatalkan acara liburan ke daerah tersebut dan mengganti daerah tujuan wisata mereka ke daerah lain guna menghindari penularan penyakit Hepatitis A.


Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus hepatitis maupun karena konsumsi alkohol dan obat-obatan. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis merupakan hepatitis yang menular. Sedangkan hepatitis yang disebabkan oleh konsumsi alkohol dan obat-obatan umumnya tidak menular, kecuali jika ada infeksi virus maupun bakteri lain yang menyertainya. Virus hepatitis sendiri ada banyak varian jenisnya. Namun yang paling umum didapatkan adalah virus hepatitis A, B, dan C. Ketiga jenis virus hepatitis ini dapat menimbulkan gejala penyakit yang hampir sama, namun cara penularan dan proses penyembuhan penyakitnya berbeda-beda.


Gejala umum dari penyakit hepatitis adalah demam, mual, nyeri perut, nafsu makan berkurang, cepat lelah, air kencing berwarna seperti teh, serta warna kekuningan pada mata dan kulit. Untuk menentukan diagnosa dan penyebab penyakit secara pasti, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, wawancara riwayat kesehatan, serta gaya hidup termasuk pola makan dan perilaku kebersihan pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa prosedur pemeriksaan penunjang lainnya, termasuk pemeriksaan darah, untuk penegakan diagnosa penyakit.


Penyakit Hepatitis A adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Penyakit ini menular melalui air dan makanan yang tercemar virus hepatitis A yang berasal dari tinja penderita. Penyebaran penyakit ini sangat erat hubungannya dengan perilaku kebersihan masyarakat. Meskipun relatif dapat disembuhkan dan tidak akan menjadi kronis, namun masyarakat tetap harus berhati-hati untuk mencegah kerusakan hati yang lebih parah dan berujung pada kematian. Untuk mencegah supaya tidak terjangkit penyakit Hepatitis A, kita harus selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan; selalu buang air di jamban; selalu melakukan cuci tangan dengan cara yang benar menggunakan air mengalir dan sabun terutama pada saat sebelum makan, pada saat Buang Air Besar atau Kecil, maupun saat menyiapkan makanan; serta selalu mencuci bersih bahan makanan dan memasaknya sampai benar-benar matang.


Penyakit Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang dapat menular melalui darah dan cairan tubuh penderita (sperma, cairan vagina, air liur, cairan otak). Penyakit ini bersifat akut (kurang dari 6 bulan) atau kronik (lebih dari 6 bulan) dan dapat mengakibatkan sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati. Untuk mengetahui seseorang menderita Hepatitis B diperlukan pemeriksaan darah (HBsAg). Penularan penyakit ini dapat dicegah dengan cara Imunisasi Hepatitis B (pada bayi, remaja, dan dewasa), menghindari penggunaan jarum suntik/pisau cukur/pemotong kuku/akupuntur secara bergantian, melakukan hubungan seksual dengan aman, serta pemeriksaan hepatitis B pada ibu hamil. Penularan Hepatitis B dari ibu yang terdeteksi menderita Hepatitis B ke bayi yang dilahirkannya dapat dicegah dengan pemberian immunoglobulin (HBIg) terhadap bayi baru lahir, selain program imunisasi dasar lengkap yang juga harus diberikan.


Penyakit hepatitis C adalah penyakit perdangan hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C. Hampir sama dengan hepatitis B, penyakit hepatitis C juga menular melalui darah dan cairan tubuh serta bersifat akut maupun kronis. Bedanya adalah, sampai saat ini belum ada vaksin imunisasi untuk mencegah Hepatitis C, sehingga pencegahan yang utama yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari faktor risiko penularan (menghindari penggunaan jarum suntik/pisau cukur/pemotong kuku/akupuntur secara bergantian serta melakukan hubungan seksual dengan aman). Untuk mengetahui seseorang tertular Hepatitis C, diperlukan pemeriksaan darah (anti HCV).


Demikian sekilas pengetahuan seputar penyakit hepatitis. Setelah membaca penjelasan di atas diharapkan kita semua dapat lebih peduli akan kebersihan serta berupaya melindungi diri dari segala risiko penularan penyakit. Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh pada tanggal 28 Juli, kami kembali mengingatkan bahwa “Kebersihan Adalah Pangkal Kesehatan”. Maka dari itu, mari kita bersama-sama menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) karena mencegah lebih baik daripada mengobati.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama