Rukun Dan Syarat Shalat Idain / Idul Adha Dan Idul Fitri

Sahabat admin yang berbahagia, Idain artinya dua hari raya. Shalat sunah idain artinya shalat sunah yang dikerjakan pada waktu dua hari raya yaitu hari raya Idul Fitr dan Idul Adha. Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawwal setelah umat Islam selesai melaksanakan ibadah puasa ramadhan. Adapun shalat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Zhulhijjah.



Rukun dan syarat shalat Idain (Idul Fitri dan Idul Adha) hampir sama. Kedua shalat tersebut waktunya mulai sejak terbitnya matahari. Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal tahun Hijriah setelah puasa Ramadan, sedangkan shalat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Zulhijah tahun Hijriah. Kedua shalat Idain ini dilaksanakan sebelum dua khotbah dilaksanakan sebagaimana hadis Nabi saw. berikut.


Dari Ibnu Umar, “Rasulullah saw., Abu Bakar dan Umar mengerjakan shalat idain (Idul Fitri dan Idul Adha) sebelum khotbah. (H.R. Nasa’i:1546).


Pelaksanaan shalat Idain adalah rakaat pertama setelah takbiratulihram, membaca doa iftitah dan dilanjutkan dengan takbir 7 kali. Pada rakaat kedua setelah takbir untuk berdiri, dilanjutkan takbir 5 kali. Setelah shalat dua rakaat ini dilanjutkan dengan dua khotbah, khotbah pertama membaca takbir 9 kali dan khotbah kedua membaca takbir 7 kali. Shalat Idain boleh dilaksanakan di masjid atau di lapangan.


Beberapa hal yang berkaitan dengan shalat Idain adalah sebagai berikut.


Sebelum pergi shalat Idain, disunahkan mandi, berhiasdengan memakai pakaian yang baik-baik, dan memakai wangi-wangian.


Dari Hasan bin Ali, ia berkata: “Rasulullah saw. Telah menyuruh kami pada dua hari raya, yaitu memakai pakaian sebaik-baiknya yang ada pada kami dan memakai harumharuman sebaik-baiknya yang ada pada kami dan berkurban dengan binatang segemuk-gemuknya yang ada pada kami”. (H.R. Al-Hakim).


Sebelum pergi shalat Idul Fitri disunahkan makan pagi terlebih dahulu, sedangkan pada shalat Idul Adha disunahkan makan setelah shalat Id.


Dalam hadis diriwayatkan sebagai berikut. Dari Buraidah r.a. berkata: “Rasulullah saw. tidak keluar untuks alat hari raya Fitri sehingga beliau makan pagi dan pada hari Adha tidak makan pagi sehingga beliau keluar dari shalat dan makan daging kurbannya. (H.R. Ahmad).


Sewaktu pulang dari shalat Idain, hendaklah mengambil jalan yang berlainan dengan ketika berangkat untuk shalat. Dari Ibnu Umar Sesungguhnya Rasulullah saw. pada hari raya berangkat shalat mengambil suatu jalan kemudian pulang dengan jalan lain. (H.R. Abu Dawud:976).


Disunahkan untuk memperbanyak membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari raya Fitrah sejak tenggelamnya matahari 1 Syawal sampai khatib naik mimbar. Pada hari raya kurban, membaca tahlil, takbir, dan tahmid sejak subuh pada hari Arafah (tanggal 9 Zulhijah) sampai Asar pada akhir hari Tasyrik.


Shalat Idain dilaksanakan dengan berjamaah, Membaca takbir tujuh kali sesudah takbiratul ihram pada rakaat pertama dan lima kali setelah takbir berdiri pada rakaat kedua, Antara takbir yang satu dan yang lain hendaklah membaca tasbih, Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah disunahkan membaca surah al-Ahqaf dan pada rakaat kedua disunahkan membaca surah al-A’la atau al-Gasiyah.


Imam mengeraskan bacaannya, kecuali makmum, Hendaklah dibacakan khotbah dengan satu khotbah jika shalat di tanah lapang dan dapat dua khotbah jika di masjid, Khotbah hendaklah disesuaikan dengan keadaan. Apabila khotbah Idul-Fitri, penerangan tentang zakat fitrah, sedangkan khotbah Idul Adha, penerangan tentang penyembelihan kurban, ibadah haji, dan sebagainya.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama