Taman Mini Indonesia Indah - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas

Maruti SuzukiTaman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.[2]


Daftar isi

1 Sejarah
2 Logo dan maskot
3 Bagian 3.1 Anjungan daerah
3.2 Bangunan keagamaan
3.3 Sarana rekreasi
3.4 Taman
3.5 Museum
3.6 Teater atau bioskop
3.7 Perpustakaan


Sejarah[sunting | sunting sumber]

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Ide pembuatan miniatur Indonesia ini bangkit setelah Ibu Negara mendengarkan dan menghayati isi pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan umum DPR GR Tahun 1971. Selain itu, beliau juga sering menyertai Presiden mengunjungi negara-negara sahabat dan melihat objek-objek wisata di luar negeri. Sehingga bangkit gagasan untuk membangun taman rekreasi yang menggambarkan keindahan dan keberagaman Indonesia. Melalui taman rekreasi ini, diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.[2] Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.


TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit karena merupakan danau raksasa yang dikeringkan, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.[2]


Logo dan maskot[sunting | sunting sumber]

TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot "Taman Mini Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.[3]


Bagian[sunting | sunting sumber]

Anjungan daerah[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 34 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cenderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.


Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 34 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.


Bangunan keagamaan[sunting | sunting sumber]

Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama resmi yang diakui di Indonesia, hal ini untuk menggambarkan toleransi dan keselarasan hubungan antar agama di Indonesia. Bangunan-bangunan keagamaan antara lain:


Masjid Pangeran Diponegoro
Gereja Katolik Santa Catharina
Gereja Protestan Haleluya
Pura Penataran Agung Kertabhumi
Vihara Arya Dwipa Arama
- Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa
- Kuil Konghucu Kong Miao


Sarana rekreasi[sunting | sunting sumber]

- Istana Anak-anak Indonesia
Kereta gantung
- Perahu Angsa Arsipel Indonesia
- Taman Among Putro
- Taman Ria Atmaja
- Desa Wisata
- Kolam renang Snow Bay
- Museum Iptek TMII


Taman[sunting | sunting sumber]

Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan keindahan flora dan fauna Indonesia:


- Taman Anggrek
- Taman Apotek Hidup
- Taman Kaktus
- Taman Melati
- Taman Bunga Keong Emas
Akuarium Ikan Air Tawar
- Taman Bekisar
Taman Burung
- Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik
- Taman Budaya Tionghoa Indonesia


Museum[sunting | sunting sumber]

Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan sejarah, budaya, flora dan fauna, serta teknologi di Indonesia. Terdapat 16 museum di TMII:


Museum Indonesia
Museum Purna Bhakti Pertiwi
Museum Keprajuritan Indonesia
Museum Prangko Indonesia
Museum Pusaka
Museum Transportasi
Museum Listrik dan Energi Baru
Museum Telekomunikasi
Museum Penerangan
Museum Olahraga
Museum Asmat
Museum Komodo dan Taman Reptil
Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu
Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Museum Minyak dan Gas Bumi
Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)


Teater atau bioskop[sunting | sunting sumber]

Teater IMAX Keong Emas yaitu teater dengan layar berukuran raksasa, jauh lebih besar daripada layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan dan kebudayaan nusantara sampai film-film box office yang resolusinya diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang diputar antara lain Indonesia Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet, Arabia, Journey to Mecca, dll. Beberapa film box office yang pernah diputar di sini di antaranya adalah: Final Destination 1 (17 Maret 2000)
Final Destination 2 (31 Januari 2003)
Final Destination 3 (10 Februari 2006)
Final Destination 4 (28 Agustus 2009)
Final Destination 5 (12 Agustus 2011)


Perpustakaan[sunting | sunting sumber]

Taman Mini Indonesia Indah juga memiliki perpustakaan dengan fasilitas yang cukup baik. Di sini terdapat ruang koleksi dan ruang baca. katalog online juga dapat diakses melalui internet. Lokasi perpustakaan ini terdapat di dekat kantor pengelola Taman Mini Indonesia Indah.


Jadwal buka perpustakaan sebagai berikut:


Minggu - Jumat:


Istirahat: 12.00 - 13.00 PM


Tutup: 15.30 PM


Sabtu:


Buka: 09.00 AM


Tutup: 13.00 PM


Galeri[sunting | sunting sumber]


Rumah Banjar Bubungan Tinggi di Anjungan Kalimantan Selatan



Gerbang Anjungan Bali



Rumah adat Batak Toba di Anjungan Sumatra Utara



Rumah adat Batak Karo di Anjungan Sumatra Utara



Rumah adat Nias di Anjungan Sumatra Utara



Rumah adat Baluk di Anjungan Kalimantan Barat



Anjungan Jambi



Rumah Limas, Anjungan Sumatra Selatan



Anjungan Riau



Rumah Melayu di Anjungan Riau



Anjungan Aceh



Rumah Tongkonan, Anjungan Sulawesi Selatan



Rumah Panggung Bugis, Anjungan Sulawesi Selatan



Rumah joglo di Anjungan Jawa Tengah



Interior rumah Joglo, Anjungan Jawa Tengah



Rumah ibadah Konghucu Kong Miao



Perahu kayuh angsa di danau kepulauan Indonesia


Referensi[sunting | sunting sumber]

^ "Letak dan Luas TMII". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-19. Diakses tanggal 2011-08-14.
^ a b c "History". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-31.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama