5 Hal Yang Bisa Dilakukan Ketika Wisata Di Kebun Raya Bogor

stone garden bandung taman batu padalarang 7Kebun Raya Bogor bukan tempat wisata yang asing bagi sebagian besar masyarakat, terutama yang tinggal di Jabodetabek. Lokasi yang berada di tengah-tengah kota Bogor membuat mudah dikunjungi dari berbagai tempat. Rindang pepohonan di tengah kesibukan kota jadi daya tarik yang tidak pernah membosankan. Namun, bukan sekadar berjalan-jalan, ada beberapa sudut dan aktivitas yang bisa kamu lakukan ketika mengunjungi ikon wisata Bogor ini.


Sejarah Kebun Raya Bogor

Pada mulanya, Kebun Raya Bogor (KRB) bukan ditujukan untuk wisata, melainkan tempat penelitian. Keberadaannya sudah ada sejak zaman Kerajaan Sunda di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi pada abad ke-15. Saat itu, wujudnya sudah berupa hutan atau taman buatan (samida) untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan.


Awal tahun 1800-an, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles mendiami Istana Bogor dan tertarik mengembangkan halaman istana menjadi kebun sesuai minatnya pada dunia botani. Dengan bantuan ahli botani, W. Kent, Raffles menyulap halaman istana jadi taman bergaya Inggris, yang menjadi cikal bakal KRB.


Beberapa tahun setelah itu, seorang ahli biologi, Abner, menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen, yang meminta sebidang tanah untuk jadi kebun tumbuhan, tempat pendidikan, dan keperluan penelitian tentang tanaman. Baru pada tanggal 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen, secara resmi mulai mendirikan Kebun Raya Bogor. Saat itu, dinamakan Lands Plantentuin te Buitenzorg.


Awalnya KRB berdiri pada tanah seluas 47 hektar, yang berada di sekitar Istana Bogor dan bekas samida Kerajaan Sunda. Ahli botani dan kimia sekaligus menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya, Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt, mengadakan penelitian tentang tanaman di KRB dengan mengumpulkan aneka tanaman dan benih dari penjuru nusantara.


Hasilnya, Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia.Saat itu, diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut. Kemudian, lahir pula institusi pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894). Pada tanggal 30 Mei 1986, kepengurusan KRB resmi berpisah dari Istana Bogor. KRB pun terus dibuka untuk umum dan menjadi obyek wisata khas kota Bogor.


5 Hal yang Bisa Dilakukan ketika Wisata di Kebun Raya Bogor

Saat ini, KRB sudah berada pada lahan luas sekitar 87 hektar serta memiliki sekitar 15.000 koleksi tumbuhan. Meskipun sejauh mata memandang kamu akan menemukan tumbuh-tumbuhan, beberapa sudut KRB memiliki keunikan tersendiri yang sayang untuk tidak dikunjungi.


Hasilnya, wisata ke Kebun Raya Bogor pasti tidak akan membosankan karena dapat melakukan beberapa hal berikut ini.


1. Berkunjung ke Griya Anggrek


Sumber: Local Guide Connects


Tempat yang diresmikan pada tanggal 25 Mei 2002 ini adalah berupa bangunan rumah kaca (green house) yang berisi aneka spesies anggrek. Di tempat ini, kamu dapat melihat dari dekat bagaimana anggrek hidup dan rupa bunga berwarna-warninya, yang mungkin selama ini hanya kamu lihat dari media. Sambil melihat-lihat, Griya Anggrek juga pas jadi tempat berfoto yang instagramable pada tiap sudutnya.


Pembangunan Griya Anggrek merupakan kerjasama antara Yayasan Kebun Raya Indonesia dan Kebun Raya Bogor. Tujuan pembangunan ini adalah untuk menunjukkan tentang kekayaan anggrek di Indonesia. Kamu juga bisa membeli bibit anggrek dan tanaman nonanggrek (Nepenthes dan Alocasia).


2. Masuk ke Museum Zoologi


Sumber: Tobasatu.com


Selain aneka koleksi tanaman, KRB juga memamerkan kekayaan fauna pada Museum Zoologi. Namun, KRB tidak mendisplay hewan hidup, ya, melainkan berbagai jenis binatang yang diawetkan (taksonomi). Dari keluarga serangga, ikan, burung, hingga mamalia, semua lengkap ada di sini. Termasuk, kerangka asli dan utuh mamalia terbesar di dunia, yaitu paus biru.


Museum yang didirikan tahun 1894 ini masih berada pada bangunan awalnya yang bergaya Belanja. Beberapa ruangan ukurannya cukup luas (termasuk untuk bagian mamalia), tapi dengan cahaya temaram. Sehingga, ada sensasi tersendiri berjalan di antara hewan-hewan mamalia dengan ukuran dan bentuk aslinya.


Kalau kamu masuk ke Museum Zoologi dari dalam KRB, tidak perlu membayar tiket lagi alias gratis. Wajib coba untuk pengalaman yang tak terlupakan!


3. Bersantai di pinggir Kolam Gunting


Sumber: LIPI.or.id


Begitu masuk KRB dari Pintu 1 (dekat Pasar Bogor), kamu akan langsung menemui kolam besar bak danau yang berbatasan dengan halaman samping Istana Bogor. Kolam tersebut diberi nama Kolam Gunting dan dikelilingi pepohonan rindang serta tempat duduk yang nyaman untuk pengunjung. Kolam yang luas membuat kamu bebas memilih mau duduk di mana saja.


Berbagai jenis ikan air tawar ada dalam kolam yang warnanya hijau (karena lumut) tersebut. Terdapat juga jembatan penghubung antara Istana Bogor dan wilayah KRB pada Kolam Gunting, tapi jembatan ini tidak bisa digunakan untuk umum.


Yang menarik, pada bagian tengah kolam, terdapat tanah dengan pohon-pohon lebat seperti pulau kecil. Pepohonan tersebut adalah habitat burung pemakan ikan, Raja-udang Meninting, yang aktif pada sore hingga pagi hari.


4. Menikmati aneka taman bertema


Sumber: Data Wisata


KRB membangun beberapa taman bertema pada sudut-sudutnya. Setiap taman memiliki kekhasannya sendiri yang berasal dari aneka tanaman yang tumbuh di dalamnya. Antara lain, ada Taman Meksiko untuk kumpulan spesies tumbuhan iklim kering, Taman Teisjmann dengan aneka mawar yang ditata seperti taman-taman di Prancis, atau Taman Obat dengan berbagai jenis tanaman untuk bahan dasar pembuatan obat herbal maupun medis atau kedokteran modern.


Selain itu, ada Taman Air untuk melihat koleksi tanaman teratai yang dikelilingi pepohonan rindang sehingga terasa sejuk serta Taman Soedjana Kassan dengan hamparan rumput luas, kolam air mancur, dan replika lambang negara Indonesia, Burung Garuda.


Taman-taman tersebut tersebar di seluruh kawasan KRB. Jadi, kamu perlu sisihkan banyak waktu dan tenaga kalau ingin berkunjung ke semua taman dalam satu waktu.


5. Naik mobil wisata atau bersepeda


Sumber: Skygrid.id


Wajar jika pengunjung kelelahan mengelilingi KRB karena luasnya yang mencapai 87 hektar. Untungnya, pengelola KRB menyediakan kendaraan wisata bagi pengunjung yang ingin berkeliling tanpa berjalan kaki. Kendaraannya terbuka dengan tempat duduk berderet dan beratap, sehingga kamu masih bisa tetap menikmati kesejukan udara KRB. Perjalanan kendaraan wisata dimulai dari dekat Kolam Gunting.


Pilihan lainnya adalah menyewa sepeda yang tersedia untuk pengunjung. Dengan sepeda, kamu bisa bebas menentukan arah perjalanan, termasuk mengunjungi sudut-sudut yang tidak dilalui mobil wisata. Sesekali dapat berhenti dan bersantai sejenak. Tempat penyewaan sepeda berada di dekat pintu masuk 1 atau depan Garden Shop.


Banyak, kan, keseruan wisata di Kebun Raya Bogor? Bagi anak kost yang ingin berkunjung, sejak masa pandemi COVID-19, tiketnya hanya dijual online di website www.kebunraya.id.


Harga Tiket Masuk KRB:


- Pengunjung lokal : Rp15.000


- Turis asing : Rp25.000


- Bundling dengan mobil wisata : Rp35.000


- Bundling dengan sewa sepeda keranjang 1 jam: Rp35.000


- Parkir mobil : Rp50.000


- Parkir motor : Rp5.000


- Masuk dengan sepeda: Rp5.000


Mobil hanya boleh masuk dan parkir di tempat yang telah disediakan (tidak dapat berkeliling) pada hari Senin-Jumat. Hari Sabtu, Minggu, atau libur nasional, mobil dilarang masuk.


Jam Buka KRB:


- Senin - Jumat : 08.00 - 16.00 WIB


- Sabtu - Minggu : 07.00 - 16.00 WIB


- Museum Zoologi (setiap hari) : 08.00 - 16.00 WIB


- Griya Anggrek (setiap hari) : 08.00 - 15.30 WIB


Alamat KRB:


Jl. Ir. Haji Djuanda No.13, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16122.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama