Seorang teman memperingatkan saya agar berhati-hati jika membawa anak kecil ke Kebun Raya Bogor. Cerita ini bukan untuk menakut-nakuti, bahkan peringatan ini berlaku bukan hanya bagi anak kecil tetapi juga orang dewasa yang berjalan sendirian di tengah pepohonan besar di Kebun Raya Bogor.
Kejadian ini belum lama, kira 2 tahun lalu, namun kejadian ini bukan yg pertama, konon sudah terjadi sepanjang 10 tahun terakhir ini. Bahkan di berbagai situs Internet, Dr.Ernest Bartels adalah orang pertama yg membuat catatan tentang kejadian yg menimpanya di tahun 1925 dan 1927 di gunung Salak, Bogor. Pengelola Kebun Raya tentu saja membantah ini, karena selain tidak ada yg memiliki bukti, juga pengelola tidak ingin orang berhenti mengunjungi kebun raya bogor. Saya juga pernah mendengar cerita ini di tengah tahun 80-an saat camping di gunung Salak.
Waktu itu hari Jumat pagi jam 7:00, sinar matahari masih belum terasa panas di Kebun Raya Bogor yang dibangun di masa penjajahan Belanda itu. Paman saya hari itu mengambil cuti dari kantornya, karena kedatangan kerabatnya dari luar kota dan hari itu ia mengajak kerabatnya itu ke Kebun Raya sebelum jalan-jalan ke tempat lain di Bogor. Semua yang pergi ke kebun raya waktu ada 6 orang.
Semuanya tidak pernah menyangka jika perjalanan ke kebun raya itu bakal menjadi pengalaman yg mengerikan dan tidak terlupakan sepanjang hidup mereka. Paman saya mengendarai sebuah minibus dan kerabatnya (laki-laki) menemani di sampingnya. Di bangku belakang duduk istri kerabatnya dan 1 anak laki-laki berumur 6 tahun dan 2 anak perempuan berumur 14 dan 10 tahun.
Mereka baru saja memasuki Kebun Raya Bogor yang saat itu sepi, mungkin karena bukan hari libur dan hari Jumat pula. Mobil memasuki tempat parkir yang juga sepi. Tidak ada mobil lain waktu itu kecuali mobil paman saya. Ketika akan memundurkan mobil untuk parkir, tiba-tiba mesin mobil mati. Lalu paman saya mencoba untuk menghidupkan kembali mesin mobil. Sayangnya meski sudah mencoba menstart kembali mesinnya beberapa kali, namun mesin tetap tidak mau hidup kembali.
"Kenapa, ya?" Pikir paman saya keheranan. "Kok mendadak begini?" Karena penasaran, dia lalu keluar dari mobil di tempat parkir yang sepi itu. Saat keluar dari mobil, dia merasa ada sesuatu yang ganjil. Mengapa di luar begitu dingin dan berangin? Dinginnya bahkan terasa lebih dingin daripada daerah Puncak, Bogor. Istri dan anak-anaknya yang tadinya sudah ikut keluar mobil, segera kembali ke dalam mobil karena tak tahan dengan dingin itu. Cuma paman dan kerabatnya yang tetap di luar mobil karena ingin memeriksa mesin mobil. Mereka saling berpandangan keheranan dengan udara dingin ini. Sekali lagi mereka melihat berkeliling tempat parkir itu yang ganjil itu. "Mengapa begitu sepi? Mengapa tidak ada orang lain?" Tanya mereka.
Meski merasa ganjil dan menyeramkan suasananya, mereka akhirnya membuka kap mesin mobil dan mulai memeriksa. Saat itu lah dari arah sebelah kanan mereka muncul dan tanpa diketahui oleh kedua orang yang berada di luar mobil itu ada sebuah sosok seperti manusia dan kera tiba-tiba saja muncul entah dari mana. Mungkin sosok ini datang dari atas, dari arah pohon-pohon besar. Ternyata kepala sosok atau makhluk ini sebenarnya kurang mirip dengan kera, namun kepalanya lebih mirip dengan harimau, hanya tubuhnya saja yg seperti kera, berbulu agak panjang dan tubuhnya hampir tegak, agak berdiri seperti manusia, namun masih menggunakan tangannya yang sangat panjang untuk berjalan seperti hewan berkaki empat lainnya. Selain kepalanya yang menyeramkan, tinggi makhluk ini cukup mengerikan karena setinggi manusia dengan tangan dan kaki yg sebenarnya tidak mirip kera karena memiliki cakar seperti harimau.
Makhluk ini berjalan pelahan namun pasti menuju ke arah 2 orang yang tidak tahu sedang kedatangan makhluk seram karena sedang asik memeriksa mesin mobil. Semua yang di dalam mobil serentak menjerit-jerit berusaha memberi tahu kedua orang itu. Namun anehnya kedua orang itu nggak mendengar, mungkin karena udara dingin, padahal makhluk itu sudah semakin dekat.
Semua yang berada di dalam mobil saat itu sudah yakin, pasti makhluk itu akan segera mencabik-cabik kedua orang itu dengan cakar dan taringnya. Dengan mata tertutup karena tidak mampu menyaksikan kengerian yang bakal terjadi, mereka berdoa kepada Tuhan agar semua diselamatkan, tiba-tiba mereka mendengar suara seperti orang berbicara dengan sangat jelas: "BOSS... BOSS... BOSSS...." Serentak doa mereka terhenti dan membuka mata, lalu mencari tahu suara siapa itu.... Ternyata suara itu berasal dari makhluk itu. Makhluk itu berada di tengah kedua orang itu dan makhluk itu sedang merangkul bahu kedua orang itu, dan anehnya mereka bertiga kemudian serentak berkata: "BUSYET DAH LU, BOSS, BACANYA SERIUS AMAT ! NYANTAI DIKIT AH ...."