Mengenal Tradisi Unik Perayaan Idul Adha Di Mesir Sejak Era Firaun

Kairo - Berbagai negara memiliki tradisi perayaan Idul Adha masing-masing. Beberapa masyarakat Mesir masih melakukan tradisi di era Firaun.


Menurut Mahasiswa Al-Azhar Kairo asal Indonesia, Abdul Fatah Amrullah, pada umumnya, perayaan Idul Adha di Mesir sama seperti di Indonesia, yaitu sholat Ied dan penyembelihan Qurban namun dengan perayaan yang lebih meriah. Ada pula tradisi turun temurun yang belum ditinggalkan oleh sebagian masyarakat Mesir.


Baca juga: Mesir yang Pesimis Bisa Kembalikan Pariwisata di Tengah Pandemi


Fatah menuturkan, salah satu kegiatan yang masih dilakukan oleh sebagian orang Mesir yaitu mengotori tangan dengan darah hewan kurban, kemudian mencoret-coret dinding rumah atau mobil. Mereka menganggap itu adalah kebiasaan dan warisan lama. Sebagian orang Mesir percaya bahwa itu bisa melindungi dari rasa iri dan menghindari mobil dan pemilik rumah dari nasib buruk. Namun tradisi semacam ini sudah jarang ditemui di kota-kota besar.


Menurut Watan.net, ada pula tradisi yang masih dilakukan sejak era Firaun, yaitu menyajikan makanan khas bernama Al Fittah dan Al Raqaq. Hidangan ini biasanya disajikan di hari-hari pertama Idul Adha. Orang Mesir biasanya berkumpul di meja dengan dua hidangan yang berasal dari era Firaun ini.


Fittah adalah roti yang dipotong menjadi remah-remah kecil, kadang ditutupi dengan nasi, kaldu daging dan saus merah. Sedangkan Raqaq yaitu makanan yang terbuat dari tepung diberi dengan saus dan daging cincang.


"Kehidupan orang Mesir kuno, terutama di zaman kemewahan, didasarkan pada roti dan daging, dan ada banyak jenis roti dalam berbagai bentuk," kata Peneliti sejarah Firaun, Magdi Shaker.


Selebihnya, perayaan Idul Adha sama dengan yang dieuforiakan di Indonesia. Perbedaannya, sebagian warga Mesir masih merayakan dengan adat istiadat warisan yang mereka rawat dan dipraktikkan di Idul Adha.


"Tapi melihat Qurban ini bukan hanya syariat Islam, ia adalah syar'un man qablana ya, syariat agama sebelum Islam, bisa jadi sudah memang kebiasaan lama, sejak era Nabi Ibrahim yang dalam kisahnya ingin mengorbankan Nabi Ismail. Nabi Ibrahim sendiri termasuk nabi yang dermawan ya dengan menyajikan daging, daging unta ya atau apa ke para tamu," kata Fatah.


Baca juga: Google Luncurkan Fitur Penerjemah Bahasa Mesir Kuno


Simak Video "Doa Umat Islam Irak di Hari Raya Idul Adha"
[Gambas:Video 20detik]


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama