Real Madrid menelan kekalahan pada pertemuan pertama. Karim Benzema dan kawan-kawan ditekuk Man City dengan skor tipis 4-3.
Tentunya hasil tersebut tidak lantas menutup peluang Madrid melaju ke final. Sebab, masih ada 90 menit kedua di depan pendukung sendiri. Apalagi, Madrid juga pernah mencatatkan comeback usai tertinggal pada pertemuan pertama.
Momen tersebut terjadi pada babak 16 besar melawan Paris Saint-Germain. Kalah 1-0 pada leg pertama, Madrid berbalik unggul 3-1 di Santiago Bernabeu.
Baca Juga:
Man City 4-3 Real Madrid: The Citizens Menangi Drama Tujuh Gol
Man City 4-3 Real Madrid: Sajian Istimewa untuk Penggemar Sepak Bola
Deretan Fakta Menarik Laga Man City Vs Real Madrid: Banjir Rekor
Namun, Manchester City jelas bukan lawan kacangan. The Citizens memiliki materi pemain bintang lima yang dipadukan dengan taktik jitu Pep Guardiola.
Apalagi, Man City selalu menang dalam tiga pertandingan terakhir Liga Champions melawan Real Madrid. Selain itu, Manchester City selalu melangkah ke babak berikutnya dalam sembilan dari 10 laga babak gugur usai menang pada leg pertama.
Kondisi tim
Real Madrid masih tanpa Eden Hazard pada duel kali ini. Sementara itu, David Alaba juga tidak bisa tampil karena mengalami cedera.
Pada sisi lain, Manchester City memiliki dua pemain yang kondisinya meragukan. Mereka adalah Kyle Walker dan John Stones.
Komentar
Carlo Ancelotti mengindikasikan Real Madrid akan menggempur pertahanan Manchester City. El Real akan mengambil risiko demi memburu gol.
"Jika membuat blok rendah, kami tidak akan melepaskan 99 tembakan. Jika masuk ke dalam kotak mereka, kami akan mendapatkan 99 tembakan," kata Ancelotti seperti dilaporkan Marca.
"Terkadang, Anda harus mengambil risiko dan itu sebabnya Anda bisa melihat kami banyak mencetak gol. Terkadang, Anda harus mengambil risiko dan kami punya kualitas untuk itu."
Pada sisi lain, Pep Guardiola memberikan sanjungan kepada Carlo Ancelotti. Apalagi, Don Carlo baru saja membawa Madrid juara LaLiga.
"Selamat kepadanya karena memenangi LaLiga yang dilakukan pekan lalu. Saya juga meraihnya bersama Barcelona," tegas Guardiola.
"Saya mengagumi Ancelotti. Dia telah berkeliling dunia dan melatih tim yang fantastis. Sebagian dari itu adalah dia orang yang luar biasa," tambahnya.
"Saya bersua dengannya bertahun-tahun yang lalu. Setiap kali bertemu, Ancelotti selalu tenang dan mengendalikan emosinya dengan sempurnya," jelas Guardiola.